Nadiem Makarim pernah menjadi sorotan sebagai pendiri Gojek yang sukses sebelum menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kekayaannya menarik perhatian publik, terutama setelah dirinya terseret dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang disampaikan pada Februari 2025, total kekayaan Nadiem mencapai Rp600,64 miliar. Asetnya meliputi tanah dan bangunan senilai Rp57,79 miliar, alat transportasi Rp2,24 miliar, serta surat berharga yang mendominasi dengan nilai Rp926,09 miliar. Namun kekayaan tersebut telah berkurang drastis dibandingkan puncaknya pada 202 Ireland yang mencapai Rp4,8 triliun.
Penurunan kekayaan Nadiem terjadi seiring fluktuasi nilai saham GoTo, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia. Pada 2022 valuasi saham GoTo melonjak setelah IPO, tetapi kemudian anjlok lebih dari 70 persen pada 2023. Hal ini berdampak besar pada nilai surat berharga yang menjadi porsi terbesar kekayaannya. Meski demikian, laporan harta kekayaan ini menunjukkan transparansi yang diwajibkan bagi pejabat publik. Publik pun mulai mempertanyakan apakah penurunan harta ini berkaitan dengan kasus hukum yang menjeratnya.
Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook untuk program digitalisasi pendidikan pada 2019-2022 menjadi pusat perhatian. Kejaksaan Agung menetapkan Nadiem sebagai tersangka pada September 2025. Dugaan korupsi ini menyebabkan kerugian negara hingga Rp1,98 triliun. Penyidikan melibatkan pemeriksaan ratusan saksi dan ahli untuk mengungkap fakta. Nadiem membantah tuduhan tersebut dan menegaskan integritasnya. Ia menyatakan bahwa kebenaran akan terungkap seiring proses hukum berjalan.
Sorotan terhadap kekayaan Nadiem tidak serta-merta menunjukkan keterkaitan dengan kasus korupsi. Laporan harta kekayaan bertujuan untuk menjaga integritas pejabat publik dan mendorong transparansi. Publik diimbau untuk menunggu hasil penyidikan tanpa berspekulasi berlebihan. Proses hukum yang sedang berlangsung akan menjadi penentu apakah ada pelanggaran yang terbukti. Perjalanan karier Nadiem dari pengusaha sukses hingga pejabat publik menunjukkan kompleksitas tantangan dalam menjaga kepercayaan publik di tengah sorotan hukum.