Motivasi inti AMD adalah mengamankan pangsa pasar AI yang sedang berkembang pesat dengan cara yang lebih agresif daripada sekadar menjual hardware. OpenAI yang sedang membangun infrastruktur komputasi raksasa untuk model AI generasi berikutnya membutuhkan pasokan chip yang masif dan andal. AMD menjawab tantangan ini dengan kontrak lima tahun untuk menyediakan hingga ratusan ribu unit chip Instinct MI300X yang mampu menangani beban kerja AI tingkat tinggi. Warrant saham yang ditawarkan memastikan bahwa OpenAI memiliki insentif kuat untuk memilih AMD sebagai pemasok utama karena ekuitas yang diperoleh akan bernilai miliaran dolar jika milestone seperti penyerapan chip dalam jumlah tertentu tercapai. Strategi ini mirip dengan pendekatan perusahaan startup yang menggunakan saham untuk menarik talenta top tetapi diterapkan pada skala korporat di mana AMD mengorbankan potensi dilusi ekuitas untuk mendapatkan kontrak bernilai puluhan miliar dolar. Hal ini memungkinkan AMD untuk bersaing langsung dengan Nvidia yang selama ini mendominasi melalui ekosistem software-nya.
Selain itu penawaran saham ini merupakan respons terhadap dinamika pasar di mana permintaan chip AI melebihi pasokan global. AMD yang sebelumnya fokus pada pasar PC dan server kini beralih ke segmen AI dengan investasi miliaran dolar dalam R&D. Kemitraan dengan OpenAI memberikan validasi pasar yang kuat karena keberhasilan ChatGPT telah membuktikan kebutuhan akan komputasi paralel yang unggul. Dengan warrant yang dieksekusi pada harga satu sen per saham AMD pada dasarnya memberikan OpenAI diskon besar untuk saham mereka sebagai imbalan atas komitmen pembelian yang panjang. Ini menciptakan efek multiplier di mana kesuksesan OpenAI dalam meluncurkan produk AI baru akan meningkatkan permintaan chip AMD yang pada gilirannya menaikkan nilai saham yang dimiliki OpenAI. Bagi CEO AMD Lisa Su langkah ini adalah taruhan cerdas untuk mempercepat adopsi teknologi ROCm platform open-source mereka yang bersaing dengan CUDA milik Nvidia.
Dari sudut pandang investor keputusan ini juga dirancang untuk meningkatkan kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan AMD. Pengumuman kesepakatan langsung mendorong saham AMD naik lebih dari 25 persen dalam sehari mencapai kapitalisasi pasar di atas 300 miliar dolar. Analisis menunjukkan bahwa kontrak ini bisa menyumbang margin keuntungan tinggi karena chip AI memiliki harga premium dibandingkan produk konvensional. Warrant saham yang bersyarat memastikan bahwa dilusi hanya terjadi jika AMD berhasil memenuhi target penjualan yang justru menandakan kesehatan bisnis mereka. Hal ini juga menarik perhatian investor institusional yang melihat AMD sebagai underdog potensial di pasar AI dengan potensi upside lebih besar daripada Nvidia yang sudah overvalued.
Lebih jauh lagi kolaborasi ini mendukung visi bersama untuk memajukan etika dan aksesibilitas AI. OpenAI yang dikenal dengan pendekatan open-source pada model awalnya kini bekerja sama dengan AMD untuk mengembangkan chip yang lebih efisien energi sehingga mengurangi jejak karbon dari pusat data AI. Penawaran saham memperkuat ikatan ini dengan menyelaraskan kepentingan pemegang saham kedua belah pihak di mana kesuksesan teknologi akan menguntungkan semua pihak. Bagi AMD ini juga membuka peluang untuk kemitraan serupa dengan perusahaan AI lain seperti Anthropic atau xAI yang bisa mengikuti model ini.